RIM: BBM Tidak Akan Ditawarkan Ke Platform Mobile Lain

Blackberry Messenger atau BBM dipastikan hanya hadir secara eksklusif di Blackberry. Pihak Research In Motion (RIM) dengan tegas menegaskan jika kabar BBM akan hadir di beberapa platform mobile tidaklah benar.
Senter terdengar jika BBM akan hadir di beberapa device selain Blackberry. Sebut saja Android. Kabar ini jelas membawa angin segar bagi pengguna smartphone selain Blackberry.
CEO RIM Thorsten Heins menegaskan jika kabar tersebut tidak benar. Saat ini RIM sedang fokus untuk meningkatkan layanan BBM dan bagaimana memberikan kemampuan terbaik ke pengguna. RIM tengah berkomitmen dan bersemangat untuk mewujudkannya.
Beberapa bulan yang lalu terhembus rumor ada oknum eksekutif RIM yang mencoba mencari cara mendapatkan popularitas dengan memanfaatkan BBM. Sedangkan ide untuk membuka BBM ke platform lainya: iOS dan Android muncul dari gagasan Jim Balsillie, mantan CEO RIM.
BBM sendiri hingga saat ini telah memiliki 55 juta pengguna. Jumlah ini melonjak lebih dari 1.000% jika dibandingkan pada tahun 2009 silam di angka 5,3 juta pengguna.

“BBM digunakan sebagai alat komunikasi oleh remaja. Pekerja sekalipun, seperti polisi, pemadan kebakaran, dan sopir ambulan memanfaatkan BBM untuk alat komunikasi ,” terang RIM pada Wall Street Journal.

Jika benar RIM akan membuka pintu ke platform lain, nantinya mereka akan menjuluki dengan ‘SMS 2.0’. Dimana akan dibuat sebuah port khusus BBM untuk Android dan iOS. Namun jika menilik pernyataan terbaru CEO RIM, nampaknya BBM akan tetap eksklusif di ranah Blackberry.

Selanjutnya

Google Tablet 7 Inci Nexus Dikabarkan Hadir Di Juli Nanti

Google Tablet 7 inci dikabarkan akan segera hadir pada bulan Juli mendatang.
Menurut sebuah laporan, tablet yang dikembangkan bersama pabrikan Asus ini akan mulai dikapalkan pada bulan Juni nanti.
Tablet ini nantinya akan mengusung nama Nexus. SlashGear melaporkan nama Nexus memang digunakan di setiap penamaan ponsel Android Google (Galaxy Nexus).
Menurut laporan dari DigiTImes, Google akan menargetkan ada 2,5 juta tablet yang telah dirilis hingga akhir tahun ini.
Google Tablet sendiri mulanya direncanakan akan dirilis pada Mei ini. Dikarenakan adanya perencanaan desain yang harus disesuaikan, maka proses peluncuran diundur hingga Juli.

“Tablet ini memang rencananya akan dirilis pada bulan ini (Mei), akan tetapi terdapat penyesuaian terkait dengan biaya dan desain yang ternyata tidak sesuai dengan prediksi sehingga harus diundur,” tulis laporan DigiTimes.

Kabar hadirnya Google Tablet semakin kuat tatkala perusahaan pemasok telah mengapalkan perdana 600 ribu unit pada bulan Juni depan.
Eric Schmidt sendiri pada bulan Desember 2011 silam pernah berujuar jika Google tidak akan merilis tablet dalam enam bulan kedepan.
Jika perkatan Eksekutif Google ini benar, maka Google Tablet seharusnya akan dirilis pada pertengahan tahun ini sekitar bulan Juni atau Juli.
Lantas berapakah harga yang akan dibanderol Google untuk perangkat tablet-nya? Mengutip dari SlashGear, komputer tipis ini akan memiliki harga sekitar USD 150 hingga USD 200.

Selanjutnya

Geek-Chic, Kacamata Pesaing Google Glass

Kacamata masa depan Google atau Google Glass, adalah kacamata dengan teknologi canggih yang sedang dikembangkan Google dalam Google Project Glass. Menariknya, ada sebuah produk prototipe yang akan menantang kedigdayaan kacamata tersebut di kedepannya – Geek Chic.
Sekilas kacamata ini serupa dengan kacamata kasual biasa. Bentuknya tak ada ubahnya dengan kacamata fashion. Bagi mereka yang mencobanya mungkin tak akan menyadari teknologi dan kecanggihan yang dimiliki kacamata tersebut.
Prototipe dari Vengence Labs ini dibuat menggunakan teknologi printer 3D. Geek Chic juga mampu merekam video yang bisa di-sharing ke jejaring sosial dengan mudah dan cepat. Vergence Labs sendiri saat ini sedang mencari dana untuk mengembangkan kacamata tersebut.
Perusahaan teknologi yang berminat dengan kacamata masa depan adalah Epson. Mereka sedang mengembangkan sebuah kacamata dengan menyuntikkan sistem operasi Android di dalamnya.

“Merekam video dan memotret adalah aktivitas yang rumit. Anda harus mengeluarkan smartphone atau kamera video Anda dan memegangnya,” terang pihak Vengence Labs.

Di kacamata tersebut nantinya memiliki ‘tombol sihir’ yang mampu mengubah kacamata ini menjadi sun glasses dalam sekejab. Dan tombol tersebut juga berfungsi untuk merekam video.

“Bagaimana jika hanya perlu menyentuh tombol pada kacamata Anda dan mulai merekam video langsung dari mata Anda? Sebuah perpaduan teknologi canggih dan fashion,” pungkas pihak Vengence Labs.

Selanjutnya

Axis, Browser Buatan Yahoo!

Yahoo akhirnya meluncurkan perangkat lunak peramban web atau browser buatan sendiri untuk memperbaiki posisinya di pasar mesin pencari.
Perusahaan yang terkenal dengan layanan email gratis dan mesin pencari tersebut memutuskan untuk masuk ke bisnis browser dengan memperkenalkan Axis browser untuk platform Apple iOS (iPad dan iPhone).
Bagaimana dengan pengguna PC desktop? Yahoo menyediakan sebuah plug-in atau pengaya untuk browser desktop seperti Chrome, Firefox dan Internet Explorer.
Tujuan awal dari perancangan desain browser Axis ini adalah memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian web.
Menggunakan browser Axis, memungkinkan pengguna langsung pergi ke halaman yang dimaksud setelah memasukan query tanpa harus melihat terlebih dahulu hasil pencariannya.
Munculnya browser Axis ini dinilai sebagai langkah agresif Yahoo untuk meningkatkan pangsa pasar mesin pencari dengan menawarkan berbagai kemudahan untuk pengguna.
Saat ini pendapatan Yahoo dari mesin pencari lebih dari 1 miliar dollar setahun, maka dari itu Axis browser merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan pendapatan iklan dari mesin pencari.
Banyak browser alternatif yang dinilai gagal oleh pengamat teknologi, sebut saja Flock, Rockmelt dan Pogo AT&T, hal ini tidak menyurutkan niat Yahoo untuk bersaing di pasar browser.
Yahoo memiliki alasan bahwa ada 700 juta orang menggunakan Yahoo dan sebagian besar dari mereka telah memasang plug in atau pengaya Yahoo Toolbar, setidaknya itu yang ditargetkan oleh Axis Browser.
Di segmen desktop, Axis browser memang tidak berdiri sendiri sebagai browser namun berbentuk plug in yang dapat diinstal di browser yang telah ada.
Yahoo tampaknya lebih berkonsetntrasi dengan pasar mobile dengan meluncurkan browser Axis yang berdiri sendiri di platform Apple iOS.
Browser Axis di platform iPad diklaim sebagai browser yang hebat dengan fitur pencarian terintegrasi dan antarmuka yang intuitif. Axis dikabarkan menggunakan mesin render yang sama dengan browser Safari bawaan iPad yaitu WebKit.
Seperti yang dikutip dari CNET, Yahoo juga mengatakan bahwa pihaknya juga mengembangkan browser Axis untuk platform Google Android yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Selanjutnya

Via Perkenalkan Komputer Android Mini Seharga 500 Ribuan

Baru-baru ini komputer berukuran super mini semakin banyak bermunculan, hal ini diawali dengan munculnya Raspberry Pi dan disusul dengan FXI Cotton Candy kini Via tidak mau kalah dengan memperkenalkan komputer mini.


Via memperkenalkan sebuah komputer berukuran super mini yang menggunakan sistem operasi Google Android 2.3. Via menyebut komputer mini ini sebagai APC (Android Personal Computer).



Berbeda dengan FXI Cotton Candy yang berukuran menyerupai USB flashdisk, Via APC ini berukuran sedikit lebih besar yang cocok dipasangkan dengan casing mini-ITX.


Via APC ini memiliki spesifikasi yang tidak terlalu wah, namun hal ini wajar mengingat Via berusaha untuk mengurangi biaya produksi untuk menghasilkan produk yang murah.


Seperti yang dikutip dari VR-Zone, Via APC ini ditenagai oleh ARM 11 SOC (System On Chip) yang dibuat oleh Wondermedia dengan kode WM8750 yang memiliki kecepatan hingga 800MHz single core.


Via APC ini juga didukung oleh memori RAM sebesar 512 MB DDR3 dan flash memori untuk sistem operasi sebesar 2GB.


Komputer mini besutan Via ini juga dilengkapi port HDMI, port USB 2.0, sepasang jack audio, slot karu microSD, konektor Dsub dan sebuah konektor daya 12V.


Salah satu kelemahan APC besutan Via ini adalah tidak mendukung resolusi diatas 1280 x 720 pixel (720p), hal ini akan sedikit mengecewakan ketika pengguna memutar video HD 1080p.


Komputer Android murah ini diklaim mengkonsumsi listrik paling tinggi 13,5W dan ketika komputer tidak digunakan, maka ia hanya memakan daya sekitar 4W saja, cukup hemat bukan?


komputer super mini besutan Via ini akan dibandrol dengan harga kurang lebih $49 saja atau sekitar 500 ribuan lengkap dengan power adapter dan sistem operasi Android yang telah terinstall.


Bagi Anda yang penasaran dengan komputer mini super murah ini, simak video berikut.

Selanjutnya

FXI Cotton Candy Dan AllWinner, Komputer Android Seukuran Flashdisk

Beberapa waktu lalu sempat diberitakan kemunculan komputer mungil seukuran kartu kredit, Raspberry Pi yang ternyata cukup laris, disusul Intel dengan prototipe komputer mini-nya.

Kini China tidak mau kalah, beberapa toko retail di China dikabarkan mulai menjual komputer berbasis Linux dengan ukuran yang tak kalah mungil dengan Raspberry Pi, hanya seukuran USB Flashdisk.

Seperti yang dikutip dari ArsTechnica, terdapat 2 merk komputer mini seukuran flashdisk yang beredar di pasar retail China yaitu AllWinner dan FXI Cotton Candy.

Komputer super mungil buatan AllWinner ini hanya sedikit lebih besar dari flashdisk dan dibungkus casing plastik ini ditawarkan seharga $74 saja atau sekitar 700 ribuan.

Spesifikasi komputer super mini AllWinnner ditenagai oleh prosesor ARM AllWinner A10 single-core dengan kecepatan 1,5GHz, grafis Mali 400 dan didukung memori RAM sebesar 512MB.

AllWinner menyediakan sebuah port HDMI yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan komputer mini ini ke TV. Komputer super mini ini juga mampu memutar video definisi tinggi 1080p tanpa masalah.

Perangkat ini juga disediakan port USB untuk perangkat input seperti mouse dan keyboard serta dilengkapi fitur WiFi. Komputer mini ini menggunakan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

FXI juga menawarkan komputer super mini bernama Cotton Candy yang bentuknya menyerupai USB flashdisk namun memiliki spesifikasi diatas AllWinner.

FXI Cotton Candy ditenagai oleh prosesor dual-core ARM Cortex A9 dengan kecepatan 1,2GHz, garfis Mali 400 dan didukung memori RAM sebesar 1GB.

Tak hanya Android 4 ICS, FXI Cotton Candy ini juga mampu menjalankan sistem operasi desktop berbasis Linux seperti Ubuntu. Pengguna bebas memilih OS Android atau Ubuntu Linux.

FXI Cotton Candy dilengkapi port USB untuk power dan port HDMI untuk menyambungkannya dengan televisi. FXI juga melengkapi Cotton Candy dengan fasilitas WiFi dan Bluetooth.

FXI Cotton Candy ini dijual dengan harga $199 atau sekitar 1,8 jutaan. Kedua komputer mungil ini diperkirakan akan menjadi pesaing Raspberry Pi yang dijual dengan harga $35 saja.

Tag : AllWinner | Android | Flashdisk | FXI Cotton Candy | Komputer Mungil | Raspberry Pi | Seukuran | Super Mini

Selanjutnya

Lenovo ThinkPad X1 Carbon, Notebook Paling Ringan Di Dunia

Selasa kemarin (15/05/2012) Lenovo telah memperkenalkan sebuah notebook yang diklaim sebagai notebook paling ringan di dunia, Lenovo ThinkPad X1 Carbon.


Seperti yang dikutip dari TechCrunch, Lenovo ThinkPad X1 Carbon ini adalah salah satu jajaran Ultrabook yang ditawarkan oleh Lenovo dan meerupakan generasi penerus X1 yang telah diluncurkan tahun lalu.

Notebook ThinkPad X1 Carbon ini diklaim Lenovo sebagai notebook paling ringan di dunia dengan berat hanya 3 pound atau sekitar 1,4 kg saja. Material Carbon yang menyusun Notebook ini berperan penting dalam mengurangi berat.

Melalui seri ThinkPad X1 Carbon ini, Lenovo menawarkan desain elegan dan super tipis ini layak bersaing dengan Apple Macbook Air. Lenovo ThinkPad X1 Carbon juga mengusung keyboard model chicklet.

Lenovo ThinkPad X1 Carbon ini dilengkapi layar 14 inci dengan resolusi 1600 x 900 pixel dengan teknologi Vibrant Hi-Resolution dan notebook ini dibuat dari bahan serat karbon yang ringan.

Ultrabook besutan produsen asal China ini ditenagai oleh prosesor terbaru Intel Ivy Bridge serta dilengkapi konektivitas 3G Broadband dan sebuah webcam dengan resolusi 720p (1280 x 720 pixel).

Salah satu fitur spesial dari notebook ThinkPad X1 Carbon ini adalah fitur Lenovo Quick Charge yang mampu mengisi baterai hingga 80% dalam waktu yang sangat cepat, 30 menit saja.

Desain notebook ThinkPad X1 Carbon ini memang sedikit terpengaruh dari desain Apple Macbook Air namun tidak meninggalkan pakem desain ThinkPad yang telah memiliki ciri khas sejak dulu.

Saat ini sebagian produsen notebook memang sulit lepas dari pengaruh desain Apple, sebut saja HP seri Envy juga sangat mirip dengan Macbook, namun semua itu dikemas dengan ciri khas desain tiap pabrikan.

Sampai saat ini belum ada informasi mengenai spesifikasi hardware yang lebih detail atau harga. Namun beberapa pihak memperkirakan harganya mulai $1000 atau sekitar 9 jutaan.

Tag : Harga | Lenovo | Notebook | Paling Ringan Di Dunia | Perkenalkan | Spesifikasi | Thinkpad X1 Carbon

Selanjutnya

5 CEO Terburuk Menurut Forbes

Pada hari Senin (14/05/2012) Forbes menyebutkan 5 CEO (Chief Executive Officer) yang harusnya dipecat atau CEO yang dengan performa terburuk.

#5 John Chambers, CEO Cisco System.

John Chambers bekerja di Cisco sejak tahun 1995. Dia telah melakukan reorganisasi Cisco sebanyak 3 kali dan gagal membawa perusahaan berpindah ke layanan cloud computing atau komputasi awan. Antar 2001 hingga 2007, nilai perusahaan berkurang hingga setengahnya.

#4 Jeffrey Immelt, CEO General Electric.

Dalam seratus tahun, General Electric hanya memiliki 9 CEO dan CEO yang terakhir adalah yang terburuk. Setelah lebih dari 1 dekade GE memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba yang cepat hingga nilai sahamnya mencapai $60 di tahun 2000. Namun masa keemasan tersebut hilang sejak Jeffrey Immelt menjadi CEO General Electric.

#3 Mike Duke, CEO Walmart.

Urutan ketiga, Mike Duke adalah CEO yang buruk, dia menyuap pejabat asing untuk mengembangkan perusahaan. Dia tahu apa yang dia lakukan adalah melanggar hukum, namun dia cuek saja. Mike Duke kemudian mencoba mengubah hukum AS untuk mengurangi tuntutan hukum.

#2 Edwards Lampert, CEO Sears Holdings.

Diurutan kedua, tidak seperti CEO lain yang tercantum di daftar ini, Edwards Lampert hanya berfungsi sebagai ketua perusahaan. Namun semua target perusahaan meleset ketika pucuk pimpinan dipegang oleh Edwards Lampert.

#1 Steve Ballmer, CEO Microsoft.

Steve Ballmer dinobatkan sebagai CEO terburuk oleh Forbes karena dia sendirian mengarahkan Microsoft untuk keluar dari basis produk utama dan berusaha mengikuti produk lain seperti musik mobile, handset dan tablet dan mengorbankan pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.

Microsoft mencapai puncaknya dengan nilai $60 per saham, kemudian setelah Steve Ballmer menjadi CEO, 2 tahun kemudian nilai saham Microsoft turun hingga kisaran $20-an.

Tag : Ceo | Cisco | Forbes | Microsoft | Steve Ballmer | Terburuk | Versi | Wlamart

Selanjutnya

Google Docs Tambah Fasilitas Research Pane

Raksasa mesin pencari kembali meluncurkan fitur baru pada layanan office online Google Docs berupa “research pane”.


Sejak tahun lalu, Google telah bekerja keras untuk memperbaiki aplikasi office online Google Docs. Sejak tahun lalu Google Docs telah mengalami 200 perubahan.


Seperti yang dikutip dari CNET, beberapa waktu yang lalu Google juga telah menambah 450 font baru dan 60 template baru untuk Google Docs, kini Google menambahkan fitur research pane.


Tak hanya itu, raksasa internet ini juga meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga 5 GB dan memungkinkan pengguna menyimpan email mereka di Gmail sebagai dokumen Google Docs.


Apa fungsi fitur baru bernama research pane ini? Panel research ini berfungsi untuk membantu pengguna untu mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan dokumen yang sedang ditulis pengguna.


Pengguna dapat menambahkan informasi yang ditemukan oleh panel research ini dan menambahkan ke dokumen yang sedang dikerjakan menggunakan tombol insert.


Tak hanya informasi saja yang dapat ditambahkan, namun juga gambar dan catatan kaki. Pengguna cukup melakukan drag-n-drop saja untuk menambahkan gambar dari panel research ke dokumen.

“Anda dapat mengakses panel research dari menu Tools dengan mengklik kanan pada sebuah kata yang Anda pilih atau dengan menekan tombol Ctrl+Alt+R (Windows) atau Cmd+Alt+R di Mac.”


“Dari panel research, Anda dapat mencari informasi apa saja yang Anda butuhkan untuk membantu menulis dokumen. Hanya dengan beberapa klik saja Anda dapat menambahkan catatan kaki, gambar, kutipan dan banyak lagi.” kata Sarveshwar Duddu, insinyur perangkat lunak Google.

Tag : Fitur Baru | Google | Google Docs | Luncurkan | Reserch Pane

Selanjutnya

Glove One: Ponsel Sarung Tangan

Ingatkah Anda pada sebuah iklan komersil Nokia di layar televisi yang memerlihatkan seseorang bertelepon dengan menggunakan telapak tangannya? Nampaknya teknologi itu akan segera terwujud. Dengan Glove One, Bryan Cera mencoba mewujudkannya lewat ponsel sarung tangan.


Huffingtonpost menuliskan jika Glove One diciptakan oleh seorang seniman yang sedang menyelesaikan salah satu proyek untuk tesis master-nya. Bryan Cera membuat Glove One nantinya akan serupa device yang digunakan oleh superhero Iron Man.


Nantinya Glove One akan berbentuk seperti sarung tangan yang dilengkapi dengan keypad ponsel dan chip kartu GSM yang terletak di balik telapak tangan. Sedangkan posisi keypad sendiri akan terletak di balik jemari.


Lantas bagaimana caranya membuat sebuah panggilan? Sangat sederhana. Anda tinggal membentuk huruf “Y” dengan tangan, yang ibu jari dan kelingking terentang serta jari telunjuk, jari manis, dan jari tengah terkepal. Persis sebuah isyarat atau kode untuk menyuruh orang lain menelepon.


Dalam video yang diunggah di Youtube berjudul ‘Glove One – Demonstration’, Bryan Cera mendemonstrasikan bagaimana cara penggunaan prototipe Glove One. Mulai dari memasukkan chip GSM telepon hingga melakukan panggilan.


Di Youtube, video ini diunggah oleh Bryan Cera sendiri pada 29 April 2012 silam. Sejauh ini mampu menyita 72.257 penayangan. Simak prototipe Glove One Bryan Cera, sebuah teknologi ponsel sarung tangan pada video di bawah ini.

Tag : Bryan Cera | Glove One | Ponsel Sarung Tangan | Ponsel Unik | Prototipe Glove One | Sarung Tangan

Selanjutnya